Labels

Wednesday 26 March 2014

Vikram Nehru: 10 Prioritas Kebijakan Presiden Indonesia Selanjutnya 2014

JelekOkeRingkasan Materi Kuliah Umum Rabu, 19 Maret 2014
Tugas Kajian Birokrasi dan Politik
Oleh: Leo Agung Kurniawan – 071211133039 – Ilmu Administasi Negara


            Rabu, 19 Maret 2014 bertempat di Aula Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, diadakan kuliah umum bertemakan “Policy Priorities Indonesia’s Next President”. Melihat dari tema yang ditentukan, kuliah umum ini diselengarakan mengingat akan adanya pemilihan umum pada tahun 2014 tepatnya pada 9 April untuk tingkat legislatif dan bulan Juli untuk pemilihan presiden. Kuliah umum ini mendatangkan seorang mantan kepala ekonom Bank Dunia, Vikram Nehru. Dalam kunjunganannya ini di Universitas Airlangga, beliau mengungkapkan 10 prioritas bagi presiden Indonesia.

            Sepuluh proiritas yang disebutkan oleh Vikram Nehru yang pertama adalah Infrastruktur. Beliau mengatakan Indonesia saat ini hanya menganggarkan sekitar 3 persen dari total Produk Domestik Bruto (GDP) untuk infrastruktur. Ini tidak cukup, minimal harus lebih dari dua kali lipat. Negara-negara maju seperti AS rata-rata menganggarkan 10 persen dari GDP untuk infrastruktur, India saja 7 persen. Prioritas kedua menurut Vikram Nehru adalah perbaikan ketenagakerjaan. Pertumbuhan ekonomi tidak akan bisa melaju lebih cepat lagi bila tidak disertai penyediaan lapangan kerja yang cukup. Selain itu pemerintah juga harus meningkatkan kualitas pekerja, bagaimana memperbanyak pelatihan bagi pekerja yang berketerampilan rendah di sektor informal untuk menjadi pekerja ahli di sektor formal. Prioritas ketiga menurut Vikram Nehru adalah perbaikan pendidikan di Indonesia. Ini terkait dengan penyediaan para pekerja yang terampil, dimana mereka harus dibekali dengan kualitas pendidikan yang bagus, tidak saja di tingkat dasar dan menengah namun juga sampai tingkat perguruan tinggi. Prioritas keempat adalah pemberantasan korupsi. Selain mendukung penguatan kewenangan dan kualitas Komisi Pemberantasan Korupsi, pemimpin yang baru juga harus konsisten menciptakan mekanisme pencegahan korupsi di tingkat birokrasi. Salah satu cara adalah menerapkan sistem e-government, yang membuat birokrasi jadi lebih efisien dan transparan. Prioritas kelima adalah mendorong pertumbuhan manufaktur. Manufaktur produktivitas di negara berkembang cenderung untuk mengejar ketinggalan dengan cepat dengan di negara maju, dan ini membuat manufaktur pendorong kuat pertumbuhan. Prioritas keenam meningkatkan kesetaraan bagi kaum perempuan di berbagai sektor. Prioritas ketujuh adalah mengurangi ketimpangan. Seperti di negara-negara Asia yang berkembang pesat lainnya, ketimpangan pendapatan di Indonesia telah naik dalam dekade terakhir. Alasan utama adalah ketimpangan meningkatnya kesempatan untuk mengakses layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, keuangan, dan sistem peradilan. Prioritas kedelapan menciptakan keseimbangan alam dan sumber daya alam yang berkelanjutan dengan kata lain bagaimana cara untuk mengelola sumber daya alam yang telah ada. Prioritas kesembilan adalah harus lebih bijak dalam mencermati perimbangan kekuatan di skala regional dan global, terutama terkait dengan bangkit China dan fokus AS atas Asia. Prioritas terakhir adalah bidang pertahanan dan keamanan, Nehru juga melihat Indonesia belakangan ini menambah maupun memperbarui alat utama sistem persenjataan. Namun ini bukan berarti Indonesia harus bisa bersaing dengan China, yang paling agresif memperkuatan persenjataannya setelah AS. Indonesia harus mengembangkan alutsistanya secara pintar.

1 komentar:

Terimakasih telah berkunjung.. Silahkan meninggalkan komentar :)